mutiara

setiap orang pasti ingin mencoba apa yang ia ingin kan....maka dari itu jangan diam cobalah terus,,,

Pages

Senin, 06 Oktober 2014

komponenn dalam power supply

Beberapa Komponen Dalam Power Supply





Transistor


Transistor adalah alat semi konduktor yang memiliki 3 kaki yaitu, basis (B), emitor (E) colector (C).
Transistor ada dua jenis yaitu NPN dan PNP.
Arus basis lebih kecil dibanding arus emitor maupun kolector.
Cara kerja transistor NPN dan PNP berbeda yaitu : arah panahnya dan polaritas.
Kaki emitor pasti terhubung dengan sumber negatif.
Kaki colektor pasti terhubung dengan sumber positif.
Setiap transistor mempunyai batas-batas antara colektor maupun emitor yaitu batasanya tidak boleh dilawan.
Pemberian tegangan pajar kepada transistor ( agar Transistor dapat bekerja )
Istimewa Transistor yaitu kita bisa mengontrol arus yang besar ( arus colektor ) bias menggunakan arus yang kecil (arus basis).
Kita tidak perlu memasang batrai disetiap transistor, oleh karena itu dipasanglah rangkaian pembagi tegangan,yaitu berupa resistor (R).
Hukum OHM : Kuat arus dalam sebuah resistor berbanding lurus dengan tegangan dan berbanding tebalik dengan hambatan.
Hukum Kirchoff : Arus yang menuju atau masuk dengan arus yang keluar pada satu titik cabang sama dengan nol.
Hukum Kirchoff tentang tegangan : Jumlah tegangan pada suatu rangkaian tertutup sama dengan nol.
Zener





 Zener adalah salah satu jenis dioda yang memiliki exsklusif pada daerah breakdownnya, sehingga dapat di manfaatkan sebagai stabilizer atau pembatas tegangan (breakdown adalah tegangan muka terbalik)
 Karakteristik Zener adalah menyalurkan arus listrik mengalir kearah yang berlawanan, jika tegangan yang diberikan melampaui batas “Tegangan Tembus” (Breakdown Voltage) atau “Tegangan Zener”.
 Prinsip/Cara kerja Zener : Pada dasarnya diode zener sama seperti diode biasa, tetapi pada diode biasa breakdownnya terjadi pada saat tegangan mencapai ratusan volt sedangkan pada dioda zener breakdown dapat terjadi pada saat tegangan mencapai puluhan atau bahkan satuan, volt saja. Jika pada diode biasa bekerja pada bias maju sedangkan pada diode zener bekerja pada bias mundur.
 Bias maju : Ketika anoda dihubungkan dengan positif dan katoda dihubungkan dengan Negatif sumber maka arus akan mengalir (lampu menyala).
 Bias mundur : Ketika anoda dihubungkan dengan kutub negatif dan katoda dihubungkan dengan kutub positif.





Fungsi Dasar Komponen Yang Berada Dalam (Power Supply)
Resistor : Menghambat Arus.
Capasitor : Menyimpan Muatan Listrik.
Transformator : Menurunkan/Menaikkan tegangan listrik arus AC.
Dioda : Menyearahkan/Mengubah arus AC menjadi DC.
Integrated Circuit : Kumpulan komponen elektronika dengan ukuran kecil yang dirangkai dan dikemas untuk membentuk suatu fungsi tertentu.
Transistor : Sebagai penguat arus.
Saklar : Menyambung dan memutuskan rangkaian.
Fuse : Pengaman arus lebih.
Potensiometer : Melaksanakan pengaturan berdasarkan perubahan hambatanya.


Urutan Proses Booting :

Saat komputer dihidupkan, processor menjalankan BIOS, dan kemudian BIOS melakukan POST (power-on-self test), yaitu memeriksa atau mengecek semua hardware yang ada. Kegiatan ini bisa dilakukan, jika setting BIOS benar.
BIOS akan mencari disk boot untuk menjalankan sistem operasi.
Sistem operasi berjalan dan siap digunakan.

Proses Booting ada dua macam, yaitu :

Cold booting, yaitu booting komputer dari keadaan mati.
Warm booting, yaitu booting komputer pada saat komputer sudah hidup(mendapat suplai listrik)

Pada saat booting kita dapat melakukan interupsi untuk melihat/ mengatur konfigurasi BIOS. Caranya yaitu dengan menekan tombol Del atau tombol yang lain tergantung dari jenis BIOS-nya. Berikut adalah bagaimana booting yang terjadi pada cold booting :
Untuk Cold Boot dan Warm Boot, mereka mempunyai metde tersendiri dan proses yang lumayan berbeda. Untuk Cold Boot:

Cara melakukan Cold Boot:
1. Tancapkan Kabel Power ke stop kontak
2. Pastikan peralatan komputer (monitor, keyboard, mouse, dll) terpasang benar.
3. Tekan tombol power pada casing PC.
Proses yang dialami ketika Cold Boot:
> PSU. “Ketika arus listrik dalam keadaan baik, maka PSU (Power Supply) akan mengirimkan sinyal ke chip-chip motherboard bahwa komputer siap dinyalakan.”
> BIOS ROOM. “BIOS ROM akan mengluarkan program BOOT, yang kemudian akan dicek dan dilihat oleh Processor untuk tahap selanjutnya/”
> Jika ketika proses BOOT terjadi kesalahan maka BIOS akan memberikan kode POST error seperti kode beep atau kode post pada layar. Dan proses akan terhenti sampai masalah terselesaikan.
> BIOS pada VGA card akan mengecek keadaan VGA tersebut dan kemudian mengidentifikasinya.
> BIOS utama akan mencari hardware-hardware yang menggunakan BIOS.
> Start Up. “BIOS akan menampilkan layar start up pada layar monitor.”
> Memory BIOS. “BIOS akan menguji keadaan memori (RAM)”
> Hardware BIOS. “BIOS akan mencari dan menguji hardware-hardware yang tersambung dengan komputer.”
> PnP (Plug and Play) BIOS. “BIOS akan membaca dan konfigurasi hardware atau perangkat PnP (USB Flash Disk, Printer, USB Keyboard, USB Mouse, dll) secara otomatis.”
> BIOS Screen Configuration. BIOS akan menampilkan kesimpulan konfigurasi.
> BOOT Drive. “Bios akan mencari drive untuk melakukan boot seperti yang diatur pada boot sequence.”
> BOOT Record. “Setelah proses pencarian drive selesai, BIOS akan mencari frist boot device dalam urutan yang memiliki MBR (Master Boot Record) dalam Harddrive, Floppy, atau CD Drive.”
> Operating System. “BIOS memulai proses boot pada sistem operasi yang ada pada drive.”
> Error. “Jika BIOS tidak menemukan BOOT Table Hardware, maka sistem akan berhenti.

Ada perbedaan antara cold booting dan warm booting, letaknya ada pada urutannya. Dan untuk warm booting adalah sebagai berikut :

Metode-metode melakukan Warm Boot:
> Pastikan komputer masuk pada Sistem Operasi. Lakukan lah restart pada komputer anda dengan memilih menu yang ada pada OS.
> Ketika komputer belum masuk ke OS, tekan tombol CTRL+ALT+DEL.
> Pencet tombol restart yang ada pada casing PC.
> Proses yang dialami ketika Warm Boot:
> PSU. “Ketika arus listrik dalam keadaan baik, maka PSU (Power Supply) akan mengirimkan sinyal ke chip-chip motherboard bahwa komputer siap dinyalakan.”
> BIOS ROOM. “BIOS ROM akan mengluarkan program BOOT, yang kemudian akan dicek dan dilihat oleh Processor untuk tahap selanjutnya/”
> Jika ketika proses BOOT terjadi kesalahan maka BIOS akan memberikan kode POST error seperti kode beep atau kode post pada layar. Dan proses akan terhenti sampai masalah terselesaikan.
> BIOS pada VGA card akan mengecek keadaan VGA tersebut dan kemudian mengidentifikasinya.
> BIOS utama akan mencari hardware-hardware yang menggunakan BIOS.
> Start Up. “BIOS akan menampilkan layar start up pada layar monitor.”
> Memory BIOS. “BIOS akan menguji keadaan memori (RAM)”
> Hardware BIOS. “BIOS akan mencari dan menguji hardware-hardware yang tersambung dengan komputer.”
> PnP (Plug and Play) BIOS. “BIOS akan membaca dan konfigurasi hardware atau perangkat PnP (USB Flash Disk, Printer, USB Keyboard, USB Mouse, dll) secara otomatis.”
> BIOS Screen Configuration. BIOS akan menampilkan kesimpulan konfigurasi.
> BOOT Drive. “Bios akan mencari drive untuk melakukan boot seperti yang diatur pada boot sequence.”
> BOOT Record. “Setelah proses pencarian drive selesai, BIOS akan mencari frist boot device dalam urutan yang memiliki MBR (Master Boot Record) dalam Harddrive, Floppy, atau CD Drive.”
> Operating System. “BIOS memulai proses boot pada sistem operasi yang ada pada drive.”
> Error. “Jika BIOS tidak menemukan BOOT Table Hardware, maka sistem akan berhenti.”

Setting Konfigurasi BIOS

Ada banyak option didalam BIOS pada umumnya dibagi dalam beberapa kategori. Ex : Standard CMOS, BIOS Features, Power Management, Integrated Systems, dll.
Setiap kategori terdiri dari option-option pilihan , misalnya

Standar CMOS Setup ; konfigurasi hardware yang paling dasar seperti date, time, hd, drive, video,

Bios Features Setup ; Konfigurasi untuk tingkat lanjuntan seperti Virus warning, CPU internal Cache, External Cache, Quick Power On Self Test, Boot Sequences, dll Integrated Peripheral ;

Advanced Chipset Features ; option untuk mengoptimalkan bagi yang expert dan professional, ada DRAM timing, CAS Latency, SDRAM cycle length, AGP aperture, AGV mode.

Integrated Peripherals ; Mengendalikan fungsi-fungsi tambahan pada motherboard seperti port serial mau pun paralel. Nonaktifkan ( disabled) saja yang Anda tidak butuhkan untuk dapat membebaskan IRQ.

PnP/PCI Configurations ; Sebaiknya pilih semua konfigurasi http://www.blogger.com/img/blank.gifpada pilihan Auto, kecuali port USB atau grafik 3D yang sering membuat masalah. Bila demikian berikan interrupt tersendiri.

http://www.blogger.com/img/blank.gif
Load BIOS Default & Load SETUP default ; untuk mengembalikan fungis secar standar sebelum diubah-ubah.

Power Management Setup ; Semakin canggih mekanisme penghematan energi, semakin membingungkan pilihannya manajemen power-nya. Setting yang tepat dapat menghemat uang Anda.

0 komentar:

Posting Komentar