mutiara

setiap orang pasti ingin mencoba apa yang ia ingin kan....maka dari itu jangan diam cobalah terus,,,

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Pages

Senin, 06 Oktober 2014

komponenn dalam power supply

Beberapa Komponen Dalam Power Supply


kapasitor

Simbol dan Fungsi Kapasitor beserta Jenis-jenisnya
Simbol dan Fungsi Kapasitor beserta jenis-jenisnya – Kapasitor (Capacitor) atau disebut juga dengan Kondensator (Condensator) adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu sementara dengan satuan kapasitansinya adalah Farad. Satuan Kapasitor tersebut diambil dari nama penemunya yaitu Michael Faraday (1791 ~ 1867) yang berasal dari Inggris. Namun Farad adalah satuan yang sangat besar, oleh karena itu pada umumnya Kapasitor yang digunakan dalam peralatan Elektronika adalah satuan Farad yang dikecilkan menjadi pikoFarad, NanoFarad dan MicroFarad.
Konversi Satuan Farad adalah sebagai berikut :
1 Farad = 1.000.000µF (mikro Farad)
1µF = 1.000nF (nano Farad)
1µF = 1.000.000pF (piko Farad)
1nF = 1.000pF (piko Farad)
Kapasitor merupakan Komponen Elektronika yang terdiri dari 2 pelat konduktor yang pada umumnya adalah terbuat dari logam dan sebuah Isolator diantaranya sebagai pemisah. Dalam Rangkaian Elektronika, Kapasitor disingkat dengan huruf “C”.
Jenis-Jenis Kapasitor
Berdasarkan bahan Isolator dan nilainya, Kapasitor dapat dibagi menjadi 2 Jenis yaitu Kapasitor Nilai Tetap dan Kapasitor Variabel. Berikut ini adalah penjelasan singkatnya untuk masing-masing jenis Kapasitor :
A. KAPASITOR NILAI TETAP (FIXED CAPACITOR)
Kapasitor Nilai Tetap atau Fixed Capacitor adalah Kapasitor yang nilainya konstan atau tidak berubah-ubah. Berikut ini adalah Jenis-jenis Kapasitor yang nilainya Tetap :

1. Kapasitor Keramik (Ceramic Capasitor)
Kapasitor Keramik adalah Kapasitor yang Isolatornya terbuat dari Keramik dan berbentuk bulat tipis ataupun persegi empat. Kapasitor Keramik tidak memiliki arah atau polaritas, jadi dapat dipasang bolak-balik dalam rangkaian Elektronika. Pada umumnya, Nilai Kapasitor Keramik berkisar antara 1pf sampai 0.01µF.
Kapasitor yang berbentuk Chip (Chip Capasitor) umumnya terbuat dari bahan Keramik yang dikemas sangat kecil untuk memenuhi kebutuhan peralatan Elektronik yang dirancang makin kecil dan dapat dipasang oleh Mesin Produksi SMT (Surface Mount Technology) yang berkecepatan tinggi.
2. Kapasitor Polyester (Polyester Capacitor)
Kapasitor Polyester adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari Polyester dengan bentuk persegi empat. Kapasitor Polyester dapat dipasang terbalik dalam rangkaian Elektronika (tidak memiliki polaritas arah)
3. Kapasitor Kertas (Paper Capacitor)
Kapasitor Kertas adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari Kertas dan pada umumnya nilai kapasitor kertas berkisar diantara 300pf sampai 4µF. Kapasitor Kertas tidak memiliki polaritas arah atau dapat dipasang bolak balik dalam Rangkaian Elektronika.
4. Kapasitor Mika (Mica Capacitor)
Kapasitor Mika adalah kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari bahan Mika. Nilai Kapasitor Mika pada umumnya berkisar antara 50pF sampai 0.02µF. Kapasitor Mika juga dapat dipasang bolak balik karena tidak memiliki polaritas arah.
5. Kapasitor Elektrolit (Electrolyte Capacitor)
Kapasitor Elektrolit adalah kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari Elektrolit (Electrolyte) dan berbentuk Tabung / Silinder. Kapasitor Elektrolit atau disingkat dengan ELCO ini sering dipakai pada Rangkaian Elektronika yang memerlukan Kapasintasi (Capacitance) yang tinggi. Kapasitor Elektrolit yang memiliki Polaritas arah Positif (-) dan Negatif (-) ini menggunakan bahan Aluminium sebagai pembungkus dan sekaligus sebagai terminal Negatif-nya. Pada umumnya nilai Kapasitor Elektrolit berkisar dari 0.47µF hingga ribuan microfarad (µF). Biasanya di badan Kapasitor Elektrolit (ELCO) akan tertera Nilai Kapasitansi, Tegangan (Voltage), dan Terminal Negatif-nya. Hal yang perlu diperhatikan, Kapasitor Elektrolit dapat meledak jika polaritas (arah) pemasangannya terbalik dan melampui batas kamampuan tegangannya.
6. Kapasitor Tantalum
Kapasitor Tantalum juga memiliki Polaritas arah Positif (+) dan Negatif (-) seperti halnya Kapasitor Elektrolit dan bahan Isolatornya juga berasal dari Elektrolit. Disebut dengan Kapasitor Tantalum karena Kapasitor jenis ini memakai bahan Logam Tantalum sebagai Terminal Anodanya (+). Kapasitor Tantalum dapat beroperasi pada suhu yang lebih tinggi dibanding dengan tipe Kapasitor Elektrolit lainnya dan juga memiliki kapasintansi yang besar tetapi dapat dikemas dalam ukuran yang lebih kecil dan mungil. Oleh karena itu, Kapasitor Tantalum merupakan jenis Kapasitor yang berharga mahal. Pada umumnya dipakai pada peralatan Elektronika yang berukuran kecil seperti di Handphone dan Laptop.

B. KAPASITOR VARIABEL (VARIABLE CAPACITOR)
Kapasitor Variabel adalah Kapasitor yang nilai Kapasitansinya dapat diatur atau berubah-ubah. Secara fisik, Kapasitor Variabel ini terdiri dari 2 jenis yaitu :

1. VARCO (Variable Condensator)
VARCO (Variable Condensator) yang terbuat dari Logam dengan ukuran yang lebih besar dan pada umumnya digunakan untuk memilih Gelombang Frekuensi pada Rangkaian Radio (digabungkan dengan Spul Antena dan Spul Osilator). Nilai Kapasitansi VARCO berkisar antara 100pF sampai 500pF
2. Trimmer
Trimmer adalah jenis Kapasitor Variabel yang memiliki bentuk lebih kecil sehingga memerlukan alat seperti Obeng untuk dapat memutar Poros pengaturnya. Trimmer terdiri dari 2 pelat logam yang dipisahkan oleh selembar Mika dan juga terdapat sebuah Screw yang mengatur jarak kedua pelat logam tersebut sehingga nilai kapasitansinya menjadi berubah. Trimmer dalam Rangkaian Elektronika berfungsi untuk menepatkan pemilihan gelombang Frekuensi (Fine Tune). Nilai Kapasitansi Trimmer hanya maksimal sampai 100pF.

Fungsi Kapasitor dalam Rangkaian Elektronika
Pada Peralatan Elektronika, Kapasitor merupakan salah satu jenis Komponen Elektronika yang paling sering digunakan. Hal ini dikarenakan Kapasitor memiliki banyak fungsi sehingga hampir setiap Rangkaian Elektronika memerlukannya.
Dibawah ini adalah beberapa fungsi daripada Kapasitor dalam Rangkaian Elektronika :
 Sebagai Penyimpan arus atau tegangan listrik
 Sebagai Konduktor yang dapat melewatkan arus AC (Alternating Current)
 Sebagai Isolator yang menghambat arus DC (Direct Current)
 Sebagai Filter dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya)
 Sebagai Kopling
 Sebagai Pembangkit Frekuensi dalam Rangkaian Osilator
 Sebagai Penggeser Fasa
 Sebagai Pemilih Gelombang Frekuensi (Kapasitor Variabel yang digabungkan dengan Spul Antena dan Osilator)
Untuk mengetahui Cara Membaca nilai Kapasitor dan juga cara mengukur / menguji Kapasitor, silakan membacanya di artikel : Cara Membaca dan menghitung Nilai Kode Kapasitor dan Cara Mengukur Kapasitor (Kondensator).
Share this:

PROSES BOOTING

PROSES BOOTING
PROSES BOOTING ITU APA SIHH ??!

Sebenarnya, apa sih yang dimaksud dengan proses booting itu? Langkah awal dalam mengoperasikan komputer adalah proses booting. Proses booting adalah suatu proses yang terjadi pada saat seseorang menghidupkan komputer, dimana masuknya arus listrik ke dalam peralatan komputer dan kemudian sistem memeriksa ada atau tidaknya perangkat keras ( hardware ) yang terhubung pada komputer, agar komputer dapat berkomunikasi dengan pengguna (user).

BAGAIMANA TAHAP-TAHAP TERJADINYA PROSES BOOTING??

Tahap awal pada proses booting yang dilakukan oleh sistem operasi adalah bootsrap loader. Bootsrap loader adalah aplikasi pertama yang dijalankan BIOS sesaat setelah booting. Bootloader akan meload kernel yang menjalankan sistem operasi, serta bertujuan untuk melacak semua alat input dan alat output yang terpasang atau terhubung pada komputer.. Dalam beberapa sistem, terdapat bootloader yang berbeda. Bootloader Windows, berbeda dengan Bootloader Linux, Berbeda juga dengan bootloader BSD.
Secara umum, gambaran tahapan-tahapan yang terjadi pada proses booting adalah sebagai berikut:
1. Saat komputer dihidupkan, memorinya masih kosong. Belum ada instruksi yang dapat dieksekusi oleh prosesor. Oleh karena itu, prosesor dirancang untuk selalu mencari alamat tertentu di BIOS ( Basic Input Output System) ROM. Pada alamat tersebut, terdapat sebuah instruksi jump yang menuju kealamat eksekusi awal BIOS. Setelah itu, prosesor menjalankan Power On Self Test(POST), yaitu memeriksa kondisi hardware yang terhubung pada komputer.
2. Setelah itu, BIOS mencari Video Card. Secara khusus dia mencari BIOS milik Video Card. Kemudian sistem BIOS menjalankan Video Card BIOS. Barulah sesudah itu, Video Card di inisalisasi.
3. Kemudian BIOS memeriksa ROM pada hardware yang lain, apakah memiliki BIOS yang tersediri apakah tidak. Jika ya, maka akan dieksekusi juga.
4. Lalu BIOS melakukan pemeriksaan lagi, misalnya memeriksa besar memori dan jenis memori. Lebih lanjut lagi, dia memeriksa hardware yang lain, seperti disk. Lalu dia mencari disk dimana proses boot bisa dilakukan, yaitu mencari boot sector. Boot sector ini bisa berada di hard disk, atau floppy disk.

Pada windows, proses start up booting dapat diuraikan sebagai berikut :
1. MBR (Master Boot Record) adalah sebuah program yang sangat kecil yang terdapat pada sector pertama hardisk, MBR kemudian me-load suatu program bernama NTLDR ke dalam memori.
2. NTLDR kemudian memindahkan komputer ke “flat memory model” (bypassing the 640KB memory restrictions placed on PCs) kemudian membaca file BOOT.INI.
3. Jika komputer mempunyai beberapa partisi yang bootable, NTLDR akan menggunakan informasi yang terdapat pada file BOOT.INI untuk menampilkan pilihan boot, apabila hanya terinstall windows xp saja maka tampilan menu akan dilewati dan windows akan me-load windows xp.
4. Sebelum meload windows xp, NTLDR membuka program lain ke dalam memory yang disebutNDETEC.COM. File ini melakukan pengecekan semua hardware yang terdapat pada komputer. Setelah semua hardware ditemukan, NDTECT.COM memberikan kembali informasi tersebut ke NTLDR.
5. NTLDR kemudian berusaha me-load versi Windows XP yang dipilih pada step 3. Hal ini dilakukan dengan menemukan file NTOSKRNL pada folder System32 yang terdapat pada directory windows xp . NTOSKRNL adalah program utama pada system operasi windows yaitu sebuah “kernel” Setelah kernel tersebut di-load ke memory, NTLDR passes control of the boot process to the kernel and to another file named HAL.DLL. HAL.DLL controls Windows’ famous hardware abstraction layer (HAL)
6. NTOSKRNL kemudia menangani proses boot selanjutnya. Langkah pertama adalah meload beberapa “low-level system drivers”. Kemudian NTOSKRNL me-load semua file-file yang dibutuhkan untuk membuat “core” sistem operasi windows xp.
7. Kemudian, Windows akan memverifikasi apakah terdapat lebih dari satu konfigurasi hardware profile pada komputer, kalau terdapat lebih dari satu hardware profile windows akan menampilkan menu pilihan, tetapi apabila hanya terdapat satu profile maka windows akan langsung me-load default profile.
8. Sesudah windows mengenali hardware profile yang digunakan, windows kemudian me-load semua device driver untuk semua hardware yang terdapat pada komputer, Pada saat ini tampilan monitor menampilkan “Welcome To Windows XP boot screen”.
9. Terakhir windows menjalankan semua service yang dijadwalkan secara otomatis. Pada saat ini tampilan monitor menampilkan “logon screen”.


Dan berdasarkan prosesnya, booting dapat dikenali dengan beberapa jenis, yaitu:
1. Cold Boot → Boot (proses menghidupkan komputer) yang terjadi pada saat komputer dalam keadaan mati. Cold boot dilakukan dengan cara menghidupkan komputer dengan menekan tombol switch power. Booting dingin mendaur ulang akses memori acak komputer sekaligus juga menghapus virus-virus yang mungkin berada dalam memori sebelumnya.
2. Warm Boot → Boot (proses menghidupkan komputer) yang terjadi pada saat komputer dialiri listrik kembali dan listrik dimatikan hanya sejenak. Dengan tujuan mengulang kembali proses komputer dari awal. Warm Boot ini biasanya terjadi disebabkan oleh software crash atau terjadi pengaturan ulang dari sistem. Atau Warm boot bisa juga diartikan mengaktifkan kembali tanpa harus dimatikan terlebih dahulu, misalnya dengan menekan tombol reset, atau memencet sekaligus tombol CTRL+ALT+DEL pada sistem operasi Disk Operating System (DOS). Me-restart komputer dengan menekan Ctrl+Alt+Del atau melakukan shutdown dan restart. Booting panas ini dapat dideteksi dan dimanipulasi oleh virus.
3. ¬¬¬¬¬¬¬Soft Boot → Boot (proses menghidupkan komputer) yang dikendalikan melalui sistem.
4. Hard Boot → Boot (proses menghidupkan komputer) yang dilakukan dengan cara dipaksa.
5. ReBoot → Peristiwa mengulang kembali sistem dari awal. reBoot dilakukan oleh beberapa hal, antara lain seperti sistem tidak bereaksi dalam beberapa lama, atau terjadi perubahan setting dalam sistem.


MENGAPA PERANAN BIOS SANGAT PENTING DALAM PROSES BOOTING ??

Istilah BIOS (Basic Input Output System ) pertama kali muncul dalam sistem operasi CP/M yang merupakan salah datu bagian dari CP/M yang dimuat pada saat proses booting dimulai. BIOS berhadapan langsung dengan perangkat keras (beberapa mesin yang menjalankan CP/M memiliki boot loader sederhana dalam ROM). Kebanyakan, versi DOS memiliki sebuah berkas yang disebut “IBMBIO.COM” (IBM PC-DOS) atau “IO.SYS” (MS-DOS) yang berfungsi sama seperti halnya CP/M disk BIOS.
BIOS menyediakan komunikasi antarmuka tingkat rendah, dan dapat mengendalikan banyak jenis perangkat keras (seperti keyboard). Karena kedekatannya dengan perangkat keras, BIOS umumnya dibuat dengan menggunakan bahasa rakitan (assembly) yang digunakan oleh mesin yang bersangkutan.
BIOS dalam sistem komputerIBM PC atau kompatibelnya (komputer yang berbasis keluarga prosesorIntel x86) merujuk kepada kumpulan rutin perangkat lunak yang mampu melakukan hal-hal berikut:
1. Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras (dalam proses yang disebut dengan Power On Self Test, POST).
2.Memuat dan menjalankan sistem operasi.
3.Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal,waktu,konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja, serta kestabilan komputer).
4.Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturanperangkat keras dengan menggunakan BIOS Runtime Services.

Demikianlah artikel singkat yang saya rangkum mengenai proses booting ( booting process ), semoga bermanfaat bagi anda.

Sabtu, 28 Juni 2014

Sejarah Perkembangan Internet
Sejarah Perkembangan Internet – Pada umumnya, internet adalah suatu sistem komunikasi global yang bisa menghubungkan komputer-komputer dan juga jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia. Jaringan komputer yang terbesar ialah Internet.

Sejarah Perkembangan Internet
Berikut ini adalah beberapa sejarah perkembangan internet yang pernah dilakukan:
1. Packet Switching. ARPANet malancarkan penelitian di tahun 1968 yang kemudian menjadi awal mulanya packet switching yang mengakibatkan komunikasi antarjaringan bisa dilakukan. Jaringan inilah yang sekarang dikenal sebagai internet.
2. (TCP/IP) Transmission Control Protocol/Internet Protocol. Robert E. Kahn dan Vinton G. Cerf kemudian berhasil menjadikan packet switching sebagai TCP/IP pada akhir tahun 1970-an, yang hingga saat ini masih kita gunakan.
3. Pembuatan Sakelar Jaringan. BBN (Bolt, Beranek dan Newman) membuat sakelar jaringan dan server jaringan pertama pada tahun 1970.
4. Pembuatan E-mail. Program e-mail dibuat oleh Ray Tomlinson pada tahun 1971 yang menyebabkan ilmuwan lain memiliki ketertarikan untuk ikut memajukan internet.
Internet telah melewati perjalanan yang cukup panjang, tetapi umumnya orang baru lebih merasakannya pada tahun 1970-an. Kemajuan teknologi internet sempat mereda, dan internet kembali berkembang pada tahun 1990-an. Internet menjadi lebih populer pada tahun 1995. Hal tersebut karena bertambahnya domain komersial yang cukup pesat dan munculnya jaringan WWW (World Wide Web).

cara sederhana membuat kabel jaringan

Membuat jaringan internet
Sebelum memulai, tentu kita harus punya alat untuk mengkrimping seperti : 
·   Tank Crimping
·   Kabel UTP
·   Konektor RJ-45
·   Cable Tester


Tank Crimping

Tank krimping adalah alat untuk memotong kabel UTP dan untuk menjepit ujung konektor,dan ini sangat penting sekali bagi kita yang ingin belajar cara mengkrimping kabel,alat ini bentuknya hampir sama dengan Tank biasa yang sering kita lihat atau temui. Dan di bawah ini adalah gambar tank crimping :


Kabel UTP
Kabel UTP
 perlu kita gunakan untuk saling menyalurkan jaringan internet,dan di dalam kabel UTP ini di dalamnya ada 8 helai kabel kecil yang berwarna-warni,dan ini warna kabel kecil yang ada di dalam kabel UTP :


URUTAN-URUTAN KABEL UTP (Straight dan Cross):
Berikut ini adalah urutan pengabelan Straight :

Ujung A
1. Putih Orange
2. Orange
3. Putih Hijau
4. Biru
5. Putih Biru
6. Hijau
7. Putih Coklat
8. Coklat

Ujung B
1. Putih Orange
2. Orange
3. Putih Hijau
4. Biru
5. Putih Biru
6. Hijau
7. Putih Coklat
8. Coklat
Berikut ini adalah urutan pengabelan Cross :

Ujung A
1. Putih Orange
2. Orange
3. Putih Hijau
4. Biru
5. Putih Biru
6. Hijau
7. Putih Coklat
8. Coklat
Ujung B
1. Putih Hijau
2. Hijau
3. Putih Orange
4. Biru
5. Putih Biru
6. Orange
7. Putih Coklat
8. Coklat

Konektor
Konektor adalah peripheral yang kita pasang pada ujung kabel UTP tujuanya agar kabel dapat kita pasang pada port LAN.

Kita harus mempunyai konektor RJ-45 untuk dipasangkan pada ujung kabel UTP. dan alat ini sangat berguna sekali.
Cable Tester
Cable Tester
 adalah alat untuk menguji hasil krimpingan kita,tapi kalau krimpingan kita salah maka lampu di Cable Tester ini tidak akan menyala dan kalau hasil krimpingan kita sudah benar maka lampu di Cable Tester akan menyala dengan otomatis,jadi alat ini sangan berguna bagi kita untuk mengetahui hasil krimpingan kita,di bawah ini contoh gambar Cable Tester:

Praktek membuat kabel Straight
·   Kupas bagian ujung kabel UTP, kira-kira 2 cm

·   Buka pilinan kabel, luruskan dan urutankan kabel sesuai standar TIA/EIA 368B

·   Setelah urutannya sesuai standar, potong dan ratakan ujung kabel,

·   Masukan kabel yang sudah lurus dan sejajar tersebut ke dalam konektor RJ-45, dan pastikan semua kabel posisinya sudah benar.

·   Lakukan crimping menggunakan crimping tools, tekan crimping tool dan pastikan semua pin (kuningan) pada konektor RJ-45 sudah “menggigit” tiap-tiap kabel.

·   Setelah selesai pada ujung yang satu, lakukan lagi pada ujung yang lain

·   Langkah terakhir adalah menge-cek kabel yang sudah kita buat tadi dengan menggunakan LAN tester, caranya masukan masing-masing ujung kabel (konektor RJ-45) ke masing2 port yang tersedia pada LAN tester, nyalakan dan pastikan semua lampu LED menyala sesuai dengan urutan kabel yang kita buat.

·   Dibawah ini adalah contoh ujung kabel UTP yang telah terpasang konektor RJ-45 dengan benar, selubung kabel (warna biru) ikut masuk kedalam konektor, urutan kabel dari kiri ke kanan (pada gambar dibawah ini urutan pin kabel dimulai dari atas ke bawah).


Demikian penjelasan Cara mengkrimping kabel RJ45, Urutan kabel Straight & Cross, dan juga praktek pemasangan kabel Straight. 

Senin, 16 Juni 2014

PROGRAM UAS,,ARRAY,FUNCTION,QUICKSORT,PROCEDURE


    Nama : sukur laa
 kelas :2C
NIM :113223093
jurusan teknik informatika 
blogger : www.ilawelaploy.blogspot.com

                                                                    
Array
unit Unit1;
interface
uses
  Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms,
  Dialogs, StdCtrls;
type
  TForm1 = class(TForm)
    edt1: TEdit;
    lbl1: TLabel;
    btn1: TButton;
    btn2: TButton;
    btn3: TButton;
    LBData: TListBox;
    lbl2: TLabel;
    procedure btn1Click(Sender: TObject);
    procedure btn2Click(Sender: TObject);
    procedure btn3Click(Sender: TObject);
  private
    { Private declarations }
  public
    { Public declarations }
  end;
var
  Form1: TForm1;
implementation
{$R *.dfm}
procedure TForm1.btn1Click(Sender: TObject);
  var i:Integer;
  nama1,nama2:array[1..5] of string;
  S:string;
begin
  s:=InputBox('Input Data','Masukkan Jumlah Data:','0');
for i:=1 to StrToInt(s) do
  begin
    nama1[i]:=InputBox('Data ke:'+inttostr(i),'Nama awal','');
    nama2[i]:=InputBox('Data ke:'+inttostr(i),'Nama belakang','');
    LBData.Items.Add(nama1[i]+ ' ' +nama2[i]);
    edt1.Text :=IntToStr(LBData.Items.Count);
  end;
end;
procedure TForm1.btn2Click(Sender: TObject);
begin
  LBData.Clear;
  edt1.Text:='';
end;
procedure TForm1.btn3Click(Sender: TObject);
begin
  Close;
end;
end.




Array merupakan tipe data struktur yang berfungsi untuk menyimpan sejumlah data yang bertipe sama,bagian yang menyusun array di sebut elemen array,mencari kesamaan data,



function
unit Unit1;

interface

uses
  Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms,
  Dialogs, StdCtrls;

type
  TForm1 = class(TForm)
    Label1: TLabel;
    Label2: TLabel;
    Label3: TLabel;
    Edit1: TEdit;
    Edit2: TEdit;
    Edit3: TEdit;
    btnPangkat1: TButton;
    btnPangkat2: TButton;
    btnPangkat3: TButton;
    btnPangkat4: TButton;
    procedure btnPangkat1Click(Sender: TObject);
    procedure btnPangkat2Click(Sender: TObject);
    procedure btnPangkat3Click(Sender: TObject);
    procedure btnPangkat4Click(Sender: TObject);
  private
    { Private declarations }
  public
    { Public declarations }
    procedure pangkat1(p,l:string);
    function pangkat2(p,l:string):string;
    function pangkat3(m,n:Integer):Integer;
  end;

var
  Form1: TForm1; c:Integer;

implementation

{$R *.dfm}

procedure TForm1.btnPangkat1Click(Sender: TObject);
var
  a,b,c,i:Integer;
begin
  i:=1;
  c:=1;
  a:=StrToInt(Edit2.Text);
  b:=StrToInt(Edit1.Text);
  while i <= a do
  begin
    c:=c*b;
    i:=i+1;
  end;
  Edit3.Text:=IntToStr(c);
end;

procedure TForm1.pangkat1(p,l:string);
var
    a,b,i:Integer;
    begin
      i:=1;
      c:=1;
      a:=StrToInt(p);
      b:=StrToInt(l);
      while i <= a do
      begin
        c:=c*b;
        i:=i+1;
      end;
      Edit3.Text:=IntToStr(c);
    end;

function TForm1.pangkat2(p,l:string):string;
var
  a,b,i:Integer;
  begin
    i:=1;
    c:=1;
    a:=StrToInt(p);
    b:=StrToInt(l);
    while i <= a do
    begin
      c:=c*b;
      i:=i+1;
    end;
    pangkat2:=IntToStr(c);
  end;

function TForm1.pangkat3(m,n:integer):integer;
var
  a,b,i:Integer;
  begin
    i:=1;
    c:=1;
    while i <= n do
    begin
      c:=c*m;
      i:=i+1;
    end;
    pangkat3:=c;
  end;

procedure TForm1.btnPangkat2Click(Sender: TObject);
begin
  pangkat1(Edit2.Text,Edit1.Text);
end;

procedure TForm1.btnPangkat3Click(Sender: TObject);
begin
  Edit3.Text:=pangkat2(Edit2.Text,Edit1.Text);
end;

procedure TForm1.btnPangkat4Click(Sender: TObject);
var
  A,B,C:Integer;
begin
  A:=StrToInt(Edit1.Text);
  B:=StrToInt(Edit2.Text);
  C:=pangkat3(A,B);
  Edit3.Text:=IntToStr(c);
end;

end.

function adalah suatu kumpulan intruksi yang di kelompokan menjadi satu,perpangkatan.





quicksort: fungsih quicksort adal untuk mencari hasil data dari data yang terbesar menjadi data yang terkecil,ataw urutan data.

dibawa ini adalah program quicksort

unit Unit1;

interface

uses
  Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms,
  Dialogs, StdCtrls;

type
  TForm1 = class(TForm)
    Label1: TLabel;
    Button1: TButton;
    Button2: TButton;
    Button3: TButton;
    ListBox1: TListBox;
    ListBox2: TListBox;
    Edit1: TEdit;
    Label2: TLabel;
    Label3: TLabel;
    Label4: TLabel;
    procedure Button1Click(Sender: TObject);
    procedure Button2Click(Sender: TObject);
    procedure Button3Click(Sender: TObject);
  private
    { Private declarations }
    data: array of Integer;
  public
    { Public declarations }
  end;

var
  Form1: TForm1;

implementation

{$R *.dfm}


procedure quicksort(var A:array of Integer;iLo,iHi:Integer);
var
    Lo,Hi,Pivot,T:Integer;
begin
  Lo:=iLo;
  Hi:=iHi;
  Pivot:=A[(Lo+Hi) div 2];
  repeat
    while A[Lo] < Pivot do Inc(Lo);
    while A[Hi] > Pivot do Dec(Hi);
    if Lo <= Hi then
    begin
      T:=A[Lo];
      A[Lo]:=A[Hi];
      A[Hi]:=T;
      Inc(Lo);
      Dec(Hi);
    end;
    until Lo > Hi;
    if Hi > iLo then quicksort(A,iLo,Hi);
    if Lo < iHi then quicksort(A,Lo,iHi);
end;


procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);
var nilai:Integer;
begin
  //menambahkan nilai ke listbox
  if TryStrToInt(Edit1.Text,nilai) then
  ListBox1.Items.Add(IntToStr(nilai));
  //membersihkan komponen inputan nilai
  edit1.Clear;
  //focus kursor ke inputan nilai
  Edit1.SetFocus;
end;

procedure TForm1.Button2Click(Sender: TObject);
var
  indek:Word;
begin
  //menentukan panjang array
  SetLength(data,ListBox1.Items.Count);
  //pemasukkan nilai ke array
  for indek:=0 to ListBox1.Items.Count -1 do
  Data[indek]:=strtoint(listbox1.Items[indek]);
  //proses pengurutan/sorting
  quicksort(Data,Low(data),High(data));
  //kosongkan hasil
  ListBox2.Items.Clear;
  //Memasukkan nilai hasil
  for indek := 0 to ListBox1.Items.Count -1 do
  ListBox2.Items.Add(IntToStr(data[indek]));
end;

procedure TForm1.Button3Click(Sender: TObject);
begin
  Close;
end;

end.




















prosedure,,,

unit Unit1;

interface

uses
  Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms,
  Dialogs, StdCtrls;

type
  TForm1 = class(TForm)
    Label1: TLabel;
    Label2: TLabel;
    Label3: TLabel;
    Edit1: TEdit;
    Edit2: TEdit;
    Edit3: TEdit;
    btnPangkat1: TButton;
    btnPangkat2: TButton;
    btnPangkat3: TButton;
    btnPangkat4: TButton;
    procedure btnPangkat1Click(Sender: TObject);
    procedure btnPangkat2Click(Sender: TObject);
    procedure btnPangkat3Click(Sender: TObject);
    procedure btnPangkat4Click(Sender: TObject);
    procedure FormCreate(Sender: TObject);
  private
    { Private declarations }
  public
    { Public declarations }
    procedure pangkat1(p,l:string);
    function pangkat2(p,l:string):string;
    function pangkat3(m,n:Integer):Integer;
  end;

var
  Form1: TForm1; c:Integer;

implementation

{$R *.dfm}

procedure TForm1.btnPangkat1Click(Sender: TObject);
var
  a,b,c,i:Integer;
begin
  i:=1;
  c:=1;
  a:=StrToInt(Edit2.Text);
  b:=StrToInt(Edit1.Text);
  while i <= a do
  begin
    c:=c*b;
    i:=i+1;
  end;
  Edit3.Text:=IntToStr(c);
end;

procedure TForm1.pangkat1(p,l:string);
var
    a,b,i:Integer;
    begin
      i:=1;
      c:=1;
      a:=StrToInt(p);
      b:=StrToInt(l);
      while i <= a do
      begin
        c:=c*b;
        i:=i+1;
      end;
      Edit3.Text:=IntToStr(c);
    end;

function TForm1.pangkat2(p,l:string):string;
var
  a,b,i:Integer;
  begin
    i:=1;
    c:=1;
    a:=StrToInt(p);
    b:=StrToInt(l);
    while i <= a do
    begin
      c:=c*b;
      i:=i+1;
    end;
    pangkat2:=IntToStr(c);
  end;

function TForm1.pangkat3(m,n:integer):integer;
var
  a,b,i:Integer;
  begin
    i:=1;
    c:=1;
    while i <= n do
    begin
      c:=c*m;
      i:=i+1;
    end;
    pangkat3:=c;
  end;

procedure TForm1.btnPangkat2Click(Sender: TObject);
begin
  pangkat1(Edit2.Text,Edit1.Text);
end;

procedure TForm1.btnPangkat3Click(Sender: TObject);
begin
  Edit3.Text:=pangkat2(Edit2.Text,Edit1.Text);
end;

procedure TForm1.btnPangkat4Click(Sender: TObject);
var
  A,B,C:Integer;
begin
  A:=StrToInt(Edit1.Text);
  B:=StrToInt(Edit2.Text);
  C:=pangkat3(A,B);
  Edit3.Text:=IntToStr(c);
end;

procedure TForm1.FormCreate(Sender: TObject);
begin

end;

end.

ProcedureProsedur adalah suatu program terpisah dan berdiri dalam suatu blok program dan befungsi sebagai sebuah sub program (program bagian). Penulisan prosedur diawali dengan kata Procedure pada bagian deklarasi program dan cukup menuliskan nama prosedur yang dibuat pada bagian Implementasi.






Kamis, 05 Juni 2014

Program Kalkulator Sederhana Menggunakan Java Netbeans

alilaqu

Membuat kalkulator sederhana menggunakan Java Netbeans cukup mudah. Karena program yang di tulis tidak terlalu rumit, tapi memang perlu sedikit kesabaran karena lo pasti baru belajar make Netbeans, ya kan?
Program ini gue buat waktu di kasih tugas sama dosen mata kuliah Pemrograman Berbasis Objek. Program yang gue buat ini cukup simple, nyari kodingannya lewat om Google. :D
Gue berusaha jelasin secara detail dari memulai Java Netbeans sampai program kalkulator sederhana selesai dibuat. Pastikan Netbeans IDE nya sudah terinstall dengan baik. Gue pake Netbeans IDE versi 7.2.1. Gue saranin lo pake Netbeans yang versinya ga terlalu jauh dengan yang gue pake.

It's time to begin.

Buat Project Aplikasi Baru

Buka Program Netbeans IDE yang sudah terinstall di PC.
Klik File --> New Project 

Perlu diketahui program yang akan kita buat adalah aplikasi java biasa yang menggunakan GUI ( Graphic User Interface )

Pilih kategori Java, dan project Java Application
Lalu klik Next >
Membuat Project Aplikasi Java Baru
Tampilan Membuat Project Aplikasi Java baru
Nama project kita sekarang adalah KalkulatorSederhana.
Tips : Untuk project name saya sarankan tidak menggunakan spasi.

Lokasi project simpanlah di folder yang aman dan nyaman. hehe

Uncheck Create Main Class. Karena pada saat membuat program nanti kita akan menggunakan class JFrame sebagai main class.
Klik Finish
Penamaan dan lokasi project java
Penamaan dan lokasi project java
Project baru telah selesai dibuat.
Project bernama KalkulatorSederhana selesai dibuat
Project bernama KalkulatorSederhana selesai dibuat.
Source Packages masih kosong 

Persiapan desain interface Aplikasi Java

Setelah membuat project baru, selanjutnya adalah mendesain tampilan kalkulator yang akan kita buat.

Klik kanan pada package <default package> --> New --> JFrame Form

Isi nama kelas dengan TampilanKalkulator. Tidak boleh ada spasi di nama kelas.

Lalu klik Finish.
Untuk mempermudah membuat desain tampilannya, gue saranin pake Layout Manager Absolute Layout. Sebelumnya, pastikan Window Navigator sudah diaktifkan ( Window --> Navigating --> Navigator ).

Caranya mengubah layout managernya, klik tab Design di dokumenTampilanKalkulator.java lalu lihat di window Navigator ( sebelah kiri layar ) --> Klik kanan di [JFrame] --> Set Layout --> Absolute Layout

Mendesain tampilan aplikasi

Sekarang adalah saatnya mendesain tampilan aplikasi kalkulatornya. Cukup drag and drop dari window pallete ( Window --> Pallete ) yang berada di kanan layar ke dalamDesign TampilanKalkulator.java kita, geser kiri kanan bawah atas panjang lebar dan buatlah desain kalkuator seperti dibawah ini.
Desain kalkulator sederhana di netbeans
Desain kalkulator sederhana di netbeans
Untuk mengubah teks dan nama variabel komponen caranya :
klik kanan pada komponen yang akan di modif -->  Edit Text ( untuk mengubah teks yang tampil) atau Change Variable Name ( Untuk mengubah nama variabel komponen )

Agar sesuai dengan kodingan yang udah gue buat, ganti Variable Name tiap komponen sesuai daftar nama variabel dibawah ini. *Hati-hati, kava bersifat CaseSensitive artinya besar kecil huruf mempengaruhi kodingan.
Daftar nama variabel tiap komponen

Menulis kode java

Setelah selesai membuat desain interfacenya, sekarang satanya mengisi kodingan Java nya.
Pertama-tama adalah mendefinisikan tipe data
Klik tab Source di dokumen TampilanKalkulator.java 
Tulis definisi variabel yang kita butuhkan tepat dibawah
?
1
public class TampilanKalkulator extends javax.swing.JFrame {

?
1
2
3
String angka;
double jumlah,angka1,angka2;
int pilih;

Untuk mengisi kodingan, secara default tinggal Double Click pada komponen yang di inginkan maka kita langsung menggunakan Event actionPerformed ( panjangnya klik kanan pada komponen yang diinginkan --> Events --> Action --> actionPerformed ). Artinya kalau misanya user meng-klik tombol maka java akan menjalankan kode yang kita tulis di objek actionPerformed.

Inilah kode- kode yang harus ditulis

Tombol 0 s.d 9
?
1
2
angka += "x";
display.setText(angka);
x sesuai dengan angka yang akan ditampilkan di display (JTextField)
maksud kode diatas adalah jika tombol angka ditekan maka akan menambahkan 1 digit nomor tertentu ke variabel angka. Lalu mengubah text pada display menjadi isi dari variabel angka.

Tombol koma (,)
?
1
2
angka += ".";
display.setText(angka);
Menambahkan simbol koma/point

Tombol C (Clear)
?
1
2
3
4
5
display.setText("");
angka1=0.0;
angka2=0.0;
jumlah=0.0;
angka="";

Memastikan semua komponen dan variabel bernilai nol / null.

Tombol ( + ) 
?
1
2
3
4
angka1=Double.parseDouble(angka);
display.setText("+");
angka="";
pilih=1;

Variabel angka1 merupakan penampung angka yang nantinya akan di operasikan dengan variabel angka2. Karena variabel angka1 kita deklarasikan bertipe dataDouble, maka variabel angka yang bertipe data String harus di konversikan dulu keDouble.
Mengubah teks pada display menjadi simbol +.
Variabel angka dikosongkan kembali untuk menampung String angka yang nantinya akan diberikan ke variabel angka2.
Pilih = 1 adalah integer yang berfungsi untuk pemilihan aksi pada switch case di jika tombol sama dengan ( = ) ditekan.

Untuk tombol operasi bilangan lainnya menyesuaikan seperti kode pada button (+)
Tombol ( - )
?
1
2
3
4
angka1=Double.parseDouble(angka);
display.setText("-");
angka="";
pilih=2;

Tombol (x)
?
1
2
3
4
angka1=Double.parseDouble(angka);
display.setText("*");
angka="";
pilih=3;

Tombol ( / )
?
1
2
3
4
angka1=Double.parseDouble(angka);
display.setText("/");
angka="";
pilih=4;

Tombol (=)
?
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
    switch(pilih){
        case 1:
            angka2 = Double.parseDouble(angka);
            jumlah = angka1 + angka2;
            angka = Double.toString(jumlah);
            display.setText(angka);
            break;
        case 2:
            angka2 = Double.parseDouble(angka);
            jumlah = angka1 - angka2;
            angka = Double.toString(jumlah);
            display.setText(angka);
            break;
        case 3:
            angka2 = Double.parseDouble(angka);
            jumlah = angka1 * angka2;
            angka = Double.toString(jumlah);
            display.setText(angka);
            break;
        case 4:
            angka2 = Double.parseDouble(angka);
            jumlah = angka1 / angka2;
            angka = Double.toString(jumlah);
            display.setText(angka);
            break;
            default:
            break;
}

Sebelum operasi bilangan dilakukan, variabel angka2 harus dikonversikan terlebih dahulu ke tipe data Double.
Variabel jumlah melakukan operasi bilangan angka1 dan angka2 yang sudah dikonversi ke tipe data Double.
Variabel angka mengkonversi variabel jumlah yang bertipe data Double menjadiString agar yang bisa ditampilkan di display.

Penyempurnaan Tampilan

Setelah kodingan selesai, perlu ditambahkan beberapa aturan yang harus kita tetapkan di Interface agar program lebih teratur dan tidak terjadi kesalahan program diakibatkan oleh user.

Mengatur Properti JFrame
Klik kanan di area (container) Desingn JFramenya --> Properties.
  • Isi title JFrame.
  • Uncheck resizable. Ini bermaksud agar pada saat program di Run user tidak bisa di mengubah panjang atau lebar window.
Properti JFrame di aplikasi kalkulator
Properti JFrame
Mengatur Properti JTextField

Klik kanan di komponen JTextField yang berada di dalam container JFrame -->Properties

  • Uncheck editable. Agar user tidak dapat memasukan karakter langsung dari keyboard. Menghindari karakter yang tidak diinginkan masuk ke display.
  • Horizontal Alignment ubah menjadi Right. Agar posisi angka menjadi rata kanan seperti kalkulator pada umumnya. 
Properti display kalkulator
Properti JTextField display

Menjalankan Aplikasi

Terakhir, adalah menjalankan Aplikasi Java nya.
Klik Run --> Run Project atau Run File.
Aplikasi Kalkulator Sederhana


Selamat, anda telah menyelesaikan satu project Java menggunakan Netbeans. :)

Download Projectnya